Demikian diungkapkan ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Anggito Abimanyu, di Jakarta, Senin (2/5/2011).
Menurut Anggito, pemulihan ekonomi di Amerika Serikat akan membuat permintaan terhadap produk dunia di negara tersebut semakin tinggi. Hal ini menyebabkan pelemahan dollar AS. "Pemulihan ekonomi AS tidak terjadi hanya pada perdagangan antara Amerika dan China, tetapi juga antara Amerika dan dunia. Dengan kecenderungan tersebut, rupiah bisa terus menguat ke Rp 8.000 per dollar AS," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar