Untuk mengusir nyamuk, biasanya kita menggunakan lotion, alat penyemprot nyamuk, atau kelambu.
Kali ini, seorang profesor asal Kolombia sedang mengembangkan sistem pertahanan dari nyamuk dengan menggunakan cahaya laser yang diproyeksikan pada dinding.
Bersama dengan istrinya, ZsuZsa, dan temannya, Imre Bartos, Profesor Szabolcs Márka dari Columbia University Associate ini membuat sinar laser yang disemprotkan dari atas kamar ke seluruh ruangan hingga membentuk kerucut.
Dengan demikian, nyamuk tak akan berani melintasi wilayah kerucut yang sudah dinaungi sinar laser tersebut. "Ini lebih efektif daripada cara lainnya," kata Márka seperti dikutip Dailymail, Minggu, 6 November 2011.
Sebenarnya, temuan sinar laser yang ditakuti nyamuk ini sudah ditemukan Márka beberapa tahun lalu. Menurut dia, cahaya itu bisa mencegah dan mengusir nyamuk karena mampu mengacaukan sistem sensoriknya.
"Oleh karenanya, nyamuk tak akan berjalan atau terbang untuk melewati sinar ini," ujarnya.
Sayangnya, hingga kini Márka belum mengetahui secara pasti kekacauan sistem seperti apa yang membuat nyamuk itu ketakutan untuk melewati sinar laser.
Untuk mengembangkan proyek sinar laser pengusir nyamuk ini, Márka mendapat kucuran dana dari Yayasan Bill Gates yang menyumbang hingga US$ 1 juta atau sekitar Rp 8,9 miliar.
Pada tahun 2008, Bill dan Melinda Gates Foundation telah menggelontorkan dana sebesar 100 ribu poundsterling untuk pemberantasan malaria.
Menurut Gates Foundation, hampir satu juta orang meninggal setiap tahun akibat malaria. Sebanyak 90 kasus terjadi di Afrika dan 85 persen yang terkena malaria adalah anak-anak berusia di bawah lima tahun.
Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar