Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di sektor produksi kertas, PT Kertas Leces terus mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, kerugian perseroan pada 2010 lalu mencapai Rp78 miliar.
Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan telah mengunjungi langsung pabrik kertas Leces untuk mengetahui masalah yang dialami pabrik kertas tertua kedua ini pada Idul Adha lalu. Ia langsung mengadakan rapat dengan direksi Leces.
"Saya sudah tegaskan, Leces harus cari jalan sendiri dengan kemampuan sendiri," kata Dahlan Iskan di Jakarta, Rabu.
Dahlan menceritakan, dalam kunjungannya ia melihat aset Leces yang mempunyai boiler steam berkapasitas 240 ton. Direksi Leces mengatakan bahwa boiler steam tersebut rencananya digunakan semua untuk memproduksi berbagai variasi kertas.
"Saya bilang tidak boleh begitu, saya minta Leces hanya produksi tisu MD yang diekspor ke Amerika dan kertas security. Sebab, hanya dua produk tersebut yang mampu bersaing di pasar, sehingga saya minta Leces fokus di dua produk itu," ujarnya.
Untuk memproduksi dua produk kertas tersebut, Dahlan mengaku hanya membutuhkan boiler steam berkapasitas 10 ton. Sisa kapasitas boiler steam 230 ton digunakan untuk menggerakkan pembangkit listrik turbin dan bisa memproduksi listrik sebesar 60 megawatt.
Sedangkan untuk menggerakkan boiler steam sendiri akan mengonsumsi listrik sebesar 10 megawatt. Untuk itu, dia mengatakan bahwa sisanya bisa dijual ke PLN.
Dahlan juga mengusulkan, bahan baku berupa ampas tebu yang didapat dari pabrik gula Jatiroto bisa dijual. Sebab, bahan baku itu laku dijual ke pasaran.
"Nantinya Leces akan mendapatkan pendapatan dari listrik sebesar Rp100 miliar per tahun, penjualan bahan baku Rp100 miliar, jual kertas tisu Rp100 miliar, dan jual kertas security Rp50-60 miliar. Jadi, Leces tidak perlu bantuan dari PPA (Perusahaan Pengelola Aset) lagi," tutur mantan dirut PLN ini.
Sementara itu, lokasi pabrik kertas Leces di Probolinggo yang masih luas, Dahlan meminta agar sisanya yang tidak digunakan untuk dibangun pabrik gula oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan ditargetkan jadi pada 2014. Nantinya, pabrik kertas Leces akan menerima bahan baku berupa ampas tebu dan bisa juga didirikan pabrik alkohol.
"Nantinya, lingkungan pabrik Leces jadi hidup, ada pabrik kertas, pembangkit listrik, pabrik gula, dan pabrik alkohol," ujarnya. (Adi-VIVAnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar