Majalah Forbes kembali merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia. Total kekayaan dari 40 miliarder itu mencapai US$85,1 miliar atau setara Rp765,9 triliun atau naik 19 persen dibanding tahun lalu yang mencapai US$71 miliar.
Salah satu miliarder baru yang masuk dalam dafar itu adalah pemilik Alfamart yaitu Djoko Susanto yang menduduki peringkat 25 dengan kekayaan US$1,04 miliar.
Bakat wirausaha Djoko sebenarnya terlihat sejak usia 17 tahun yang mengelola kios orang tuanya di Pasar Arjuna, sebuah pasar tradisional di Jakarta. Saat itu, kiosnya bernama "Sumber Bahagia" menjual bahan makanan.
Namun, ia kemudian memutuskan untuk beralih menjual rokok. Bisnisnya tumbuh cepat. Barang dagangannya tidak hanya dibeli oleh perokok, namun pedagang kecil dan pengecer juga menjadi pelanggannya.
Kondisi itu yang menarik minat Putera Sampoerna --orang terkaya nomor 9 Indonesia-- yang memiliki perusahaan cengkeh dan tembakau terbesar. Keduanya bertemu pada 1980 dan disepakati pada 1985 untuk membangun 15 kios serupa di beberapa wilayah Jakarta.
Usaha ini berhasil dan menginspirasi untuk membuka dua toko supermarket bernama Alfa Toko Gudang Rabat. Pada tahun yang sama, Djoko menjadi direktur penjualan dan distribusi Sampoerna.
Pasangan ini lalu membuka Alfa Minimart --sebelum diubah menjadi Alfamart-- pada 1994 untuk menarik konsumen Indonesia dari kalangan bawah-menengah yang mencari harga murah dan kenyamanan. "Saya berpikir menamakannya Sampoerna Mart, namun saya menggunakan Alfa, merek yang terkenal dan teruji," ujar dia seperti dikutip dari Forbes.
Usaha ini berlangsung hingga 2005 sebelum Sampoerna menjual bisnisnya bersama anak usahanya --termasuk saham 70 perusahaan di Alfamart-- kepada Philip Morris International sekitar US$5 miliar. Namun, karena tidak tertarik dengan ritel, Philip Morris dengan senang hati menjual saham Alfamart kepada Djoko dan private equity investor, Northstar.
Tahun lalu, Djoko membeli saham di Northstar, sehingga memiliki 65 persen kepemilikan di Alfamart. Hal itu adalah langkah cerdas, karena sahamnya bernilai dua kali lipat dalam 12 bulan terakhir atau empat kali lipat selama dua tahun terakhir. Hal itu membuat ia masuk dalam jajaran miliarder dunia, dan menempati urutan ke-25 di antara daftar orang terkaya Indonesia.
Penjualan minimarket Alfamart tumbuh 15-20 persen per tahun. Alfamart kini memiliki 5.500 toko dan melayani lebih dari dua juta pelanggan harian, serta memiliki 57.000 karyawan. Ia memimpin transisi dari toko di pinggir jalan yang menjual barang yang terkadang "meragukan" menjadi minimarket modern dengan harga dan kualitas sama atau lebih baik. Alfamart akan membuka 800 outlet lagi pada 2012.
"Minimarket selalu dituduh menghambat pasar tradisional. Apa yang harus mereka lakukan adalah mendorong pasar tradisional untuk meningkatkan pelayanan," ujar Djoko. (art)
VivaNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar