Senin, 19 Maret 2012

Fauzi Bowo Versus Jokowi, Menuju DKI-1

Pendaftaran pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta berakhir hari ini, Senin, 19 Maret 2012. Sejumlah partai masih "menyembunyikan" jagoannya sampai detik terakhir pendaftaran pada pukul 24.00.


Fauzi Bowo disebut-sebut masih diunggulkan sebagai kandidat pemenang. Namun, popularitas Fauzi sempat "digoyang" Joko Widodo yang dianggap sukses menjadi Wali Kota Solo. Jokowi mengejutkan publik Jakarta ketika ada survei yang menyatakan dia paling unggul dari calon lain. Kalau Jokowi dicalonkan partainya PDIP, persaingan menuju DKI-1 semakin ketat. Inilah beragam senjata Foke versus Jokowi?

HASIL SURVEI
Sebagai calon incumbent, popularitas dan elektabilitas Foke unggul dibanding calon lainnya. Survei PDIP dari Indobarometer awal Februari 2012 popularitas Jokowi di urutan ketiga setelah Foke dan Tantowi Yahya.

Meskipun begitu, Jokowi tetap menjadi saningan terberat Foke. Surveicyrusnetwork pada Desember 2011 elektabilitas Joko hanya 6%, bahkan di bawah Faisal Basri. Sedangkan Foke bertengger di urutan pertama dengan 25,3%. Pada akhir awal Januari 2012 elektabilitas Jokowi menjadi 17,3 % persis di bawah Foke yang turun menjadi 24,0%. Surveicyrusnetwork pada akhir Januari 2012 mendudukan Jokowi sebagai saingan utama Foke. Sebanyak 38% memilih Joko sebagai cagub. Foke hanya dipilih 34,0%.

KEMACETAN JAKARTA
Jokowi merasa yakin mampu mengatasi kemacetan Jakarta. “Ini hanya masalah komitmen menyelesaikan masalah. Kalau masalahnya macet ya harus selesaikan dulu lewat alokasi anggaran,” kata Jokowi pada perbincangan di kantor Tempo. Detailnya, menurut Jokowi, kemacetan Jakarta bisa diatasi dengan membangun MRT, subway, dan monorail.

"Kalau saya sebagai manajer kota, saya panggil ahlinya, berapa duit yang dibutuhkan," ujar Wali Kota Solo Solo dua periode ini. Yang tidak kalah penting, menurut Jokowi, adalah pengawasan pembangunan. "Masalah utama, harus terjun sendiri. Jangan di belakang meja, itu tidak bisa,” kata Jokowi.

Pada Mei 2011, ketika menjadi pembicara sebuah seminar di Jakarta, Jokowi secara jelas menyindir Foke. Ketika itu Jokowi mengomentari APBN Jakarta. Diungkapkan Jokowi, bila APBD Solo sama seperti Jakarta Rp 35 triliun, maka proyek monorail bisa ia selesaikan dalam dua tahun.

MENGATASI BANJIR JAKARTA
Banjir menjadi masalah utama warga Jakarta yang belum terselesaikan. Jokowi merasa punya kiat khusus mengatasi banjir Jakarta. Menurut Jokowi, pendekatan yang dilakukan untuk menangani banjir di Solo bisa digunakan di Jakarta. "Pendekatannya saya kira sama,” kata Wali Kota Solo ini. Menurut dia, langkah yang dipakai di Solo cukup ampuh. “Dulu Solo ada delapan titik banjir, sekarang tinggal satu tempat yang banjir,” ujar Jokowi.

Begini antara lain kiat Jokowi, “Kalkulasi banjir butuh duit berapa, tinggal panggil pelaksananya. Kalau APBD tidak bisa menutupi, panggil investor,” kata Jokowi. Soal pelaksanaan proyek, menurut Jokowi, harus dicek setiap hari karena pasti ada masalah di lapangan dan itu harus ditangani sendiri. Jangan di belakang meja. Itu tidak bisa hanya
menyuruh-nyuruh kepala dinas,” katanya.

MOBIL ESEMKA
Gencarnya media memberitakan mobil Esemka sepertinya membuat Foke tidak tahan mengomentari. Pada pertemuan warga RW 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan Fauzi Bowo mengatakan SMK di Jakarta tidak hanya ahli membuat mobil, tetapi juga yang lain, seperti pesawat terbang dan laptop.

"Mungkin saya kurang bisa jualan di media seperti sebelah," kata Fauzi Bowo tanpa menyebutkan nama yang dimaksud. Fauzi Bowo mengatakan kurang tereksposenya hasil karya SMK di Jakarta karena jarang media yang mau memberitakan. "Medianya tidak tahu apa memang goblok," kata Foke.

Lain kesempatan, Fauzi Bowo kembali menyindir Jokowi. "Bukan di Solodoang murid SMK bisa bikin mobil. Di Jakarta juga," kata Foke ketika berdialog dengan warga Kelurahan Cipinang Cempedak. Namun Foke mengaku belum bisa menggunakan mobil produksi SMK, bahkan untuk belum mau mempromosikannya. Menurutnya mobil produksi SMK belum punya sertifikasi. "Saya tidak akan buru-buru promosikan produk yang belum diuji kelayakan", ujar Foke. (1 Februari 2012)

GUBERNUR PENDATANG
Foke ketika silahturahmi di pondok pesantren Al-Mahbubiyah, Jalan Jeruk, kembali menyindir calon gubernur Jakarta dari luar daerah. "Sayang kalau sampai orang (daerah) lain yang jadi (gubernur). Nanti kalau Jakarta acak-acakan dia bisa saja minta berhenti, pulang ke kampungnya," ujar Fauzi. (10 Maret 2012)

Tempo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...