Rabu, 11 Januari 2012

Uji Emisi Kiat Esemka Pekan Ini?

Dukungan Walikota Solo Joko Widodo untuk mobil Esemka, semakin total. Paling lambat akhir pekan ini, Jokowi akan membawa sendiri Esemka yang menjadi mobil dinasnya untuk diuji emisi di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta.
Jokowi optimis, mobil itu akan lolos uji emisi. Sebab, kondisi mobil itu saat ini sudah memenuhi standar Euro 2 yang saat ini berlaku di Indonesia. ”Sebenarnya gak usah pakai uji emisi sudah jelas lolos, sudah nanti kita bawa ke Jakarta. Kalau perlu saya sopiri sendiri sama Pak Wawali,” katanya kepada wartawan di Balaikota Selasa (10/1).
Jokowi juga mengatakan, banyak investor tertarik berinventasi pada Esemka. Sudah ada beberapa pengusaha yang mengajukan diri, baik dari lokal Solo maupun dari luar Solo. Tetapi yang jelas investor itu adalah investor lokal. Diyakini, investor yang tertarik akan bertambah jika nanti Esemka sudah benar-benar lolos laik jalan. ”Tinggal menjalani satu uji, yakni uji emisi,” paparnya. 

Dipastikan investasi yang dibutuhkan akan mencapai triliunan rupiah. Tetapi, Jokowi memandang bukan hanya kekuatan modal saja yang dibutuhkan, pengalaman di bidang otomotif pun diperlukan. ”Yang pasti, saya yakin investor nanti tidak akan merugi. Karena produk ini bagus, mampu bersaing dan mendapat dukungan dari pemerintah,” ujarnya.

Dukungan itu, misalnya saat ini Pemkot Solo sudah menyiapkan lahan untuk perakitan Esemka. “Mungkin saja Solo Techno Park kurang luas, ndak masalah, masih ada lahan di Pedaringan yang bisa dipakai. Pokoknya kita dukung, termasuk lahan kita siapkan,” tandasnya.

Meniru China

Terpisah, Sukiyat, praktisi yang digandeng pemerintah untuk mewujudkan Esemka di Klaten mengakui, salah satu produk Esemka mengambil komponen dan meniru desain salah satu mobil produk China, Foday yang diproduksi di Guangdong.

“Ceritanya, waktu saya ke China saya membeli beberapa perangkat mobil dari sana untuk saya pakai. Itu bukan namanya plagiat, saya ke sana beli beberapa bagian. Lampu, dash board mobil serta bagian kap yang saya tiru,” ujarnya di kantornya di Klaten, Selasa (10/1).

Mengenai desain yang sangat mirip, dia berkilah ”Masak mau bikin mobil dengan desain mencong-mencong, paling tidak menyamai desain standar yang ada di pasaran,” ujarnya.

Alasan dirinya mengambil desain ini karena suka dengan bentuknya yang seperti walang. Moncong mobil tersebut menurutnya sekilas seperti binatang walang yang mempunyai kesan garang. Tetapi dirinya mengaku jika sudah diproduksi massal maka sudah sewajarnya dirinya akan mendesain ulang tampilan mobil untuk mendapat originalitas produk.

”Tapi kalau yang dipakai Jokowi itu, Kiat Esemka bukan desain yang saya tiru dari China, hanya mobil jenis Land Cruiser ini saja,” ujar Sukiyat.

Meniru desain, diakui memang dilakukan juga untuk proses mengajari pelajar SMK menciptakan mobil. ” Saya berprinsip 3N, nirokke, niteni, nambahi (menirukan, mengingat dan menambahi). Itu pula yang saya ajarkan pada anak-anak SMK yang belajar di sini,” ujarnya.

Sebelumnya di situs www.teknologi.kompasiana.com  tanggal 9 Januari 2011 mobil Kiat Esemka disebut kloningan mobil Foday lansiran pabrik Guangdong.  ”Dari statement yang diberikan oleh pihak-pihak yang berwenang, sekitar proyek mobil Esemka, bahwa kandungan lokal mobil itu telah mencapai 80 persen. Namun, dengan kenyataan yang baru saja kami temukan tersebut, apakah mungkin kandungan lokal masih di level 80 persen ?,” demikian sebagian isi berita tersebut.

Joglosemar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...